Wahai Saudariku…Wanita…

Sungguh engkau makhluk mulia yang mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Maka sungguh kubuat tulisan ini untukmu…karena rasa sayangku padamu…

Wahai Saudariku…Wanita…
Sudahkah engkau faham akan semua ini? Lihatlah rambutmu, para lelaki melihatnya. Mereka terpesona dan timbullah penyakit dalam hati mereka. Lihatlah paha dan betismu, para lelaki memandangnya. Mereka terpana dan langsung dijawab oleh farji-nya. Lihatlah lengkung pinggulmu, para lelaki menyukainya. Mereka enggan melepas pandangan mereka padanya, kecuali setelah nafsunya puas. Perhatikan dadamu, betapa para lelaki menikmati memperhatikannya. Ukhti, perhatikanlah ayat Allah: “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” [Q.S. Al-Ahzab : 59]

Wahai Saudariku…Wanita…
Apakah engkau telah menutupi rambutmu itu, paha dan betismu itu, lengkung pinggulmu itu? Alhamdulillah.. Tapi… wajahmu itu, Saudariku . Engkau tidak menjaga wajahmu. Engkau mengobral wajahmu. Engkau tidak menundukkan wajahmu. Engkau membiarkan setiap lelaki menikmati wajahmu itu. Wajahmu itu, di tengah balutan jilbab yang anggun, sungguh berbekas di hati-hati para pria. Sekali memandang, sulit dilupakan. Wajahmu nan cerah itu, membuat niat jadi tak ikhlas lagi. Wajahmu nan manis itu, membuat khayalan-khayalan nista di benak kaum adam. Wajahmu nan molek itu, membuatkanmu terekam selalu di memori, selalu teringat, sampai-sampai tak ingat kepada Al Khaliq.

Wahai Saudariku…Wanita...
Sulit bagi para lelaki mengamalkan hadits Nabi “Wahai Ali! Janganlah engkau mengikuti satu pandangan dengan pandangan lain karena engkau hanyalah memiliki yang pertama dan tidak untuk yang selanjutnya.” (HR. Al Haakim dalam Al Mustadrak) Sedangkan engkau tak menjaga wajahmu. Engkau tak menundukkan wajahmu. Kaum lelaki pun menjadi tak puas hanya pandangan pertama, bahkan mereka mengikuti nafsunya untuk memandang lagi, lagi, dan lagi. Padahal Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah bicara, zina tangan adalah memegang, dan zina kaki adalah melangkah.” (Muttafaq ‘alaih dengan lafazh Muslim)

Wahai Saudariku…Wanita…
Bagaimana mungkin para lelaki dapat menjaga pandangan mereka terhadapmu, sedangkan engkau menampakkan wajahmu di mana-mana. Di TV, engkau jadi pemain sinetron, engkau jadi pembawa berita, engkau jadi pembawa acara. Di kampus, engkau berorasi di hadapan para lelaki, engkau turun ke jalan raya beramai-ramai, engkau lewati kerumunan laki-laki, engkau pasang fotomu di internet, Di FACEBOOK…foto profil dan koleksi foto. Engkau duduk ditengah kerumunan laki-laki, engkau duduk di forum bersama laki-laki, engkau bercanda-ria dan tertawa bersama mereka. Maka bagaimana para lelaki dapat denjaga pandangan darimu? Padahal jelas perintah Allah: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” [Q.S. An-Nur: 30]

Wahai Saudariku…Wanita..
Mengapa engkau sering meremehkan hal ini? Apakah engkau merasa tegar dan kuat? Apakah engkau merasa sudah cukup beriman dan bertaqwa? Apakah engkau merasa sudah cukup shalihah? Sehingga engkau merasa bisa tegar menghadapi fitnah syahwat diantara manusia? SUBHANALLH!!
Perhatikanlah Fudhail bin Iyadh rahimahullah, seorang ‘alim, seorang shalih, ahli ilmu dan ibadah, 40 tahun tak pernah ia telat untuk mendapat shaf pertama dalam shalat, namun ia mengatakan “Sungguh yang yang paling aku takutkan adalah fitnah wanita”. Sungguh beliau sangat memahami sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah aku meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum pria melebihi kaum wanita” (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai Saudariku…Wanita…
Tidakkah cukup wajahmu manismu hanya untuk saudari-saudarimu sesama muslimah, yang tidak akan timbul fitnah diantara mereka karenanya. Tidakkah cukup wajahmu manismu hanya untuk suamimu tercinta saja? Suami yang telah Allah ‘Azza Wa Jalla halalkan bagimu untuk memilikimu seutuhnya. Yang ia lebih berhak atas kecantikan dan keindahan tubuhmu. Yang ia pun tak akan rela lelaki lain menikmati memandangi wajah istrinya. Cukupkanlah ia untuk orang-orang yang Allah ‘Azza Wa Jalla perbolehkan atasnya.

Wahai Saudariku…Wanita…
Berhijablah, tundukkanlah, sembunyilah dibalik tabir, malulah. Jangan berikan kerelaan atas sepasang mata lelaki yang memandang wajahmu. Jangan biarkan semakin mengganasnya penyakit hati mereka. Janganlah engkau menjadi salah satu dari golongan wanita penyebab fitnah diantara kaum pria. JANGAN , SAUDARIKU! jagalah wajahmu. “Yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka (para lelaki)” [Q.S. Al-ahzab : 53]

Akhirnya...kutulis catatan ini untukmu Saudariku...Wanita.. dan terlebih kepada diriku...sahabatku...dengan linangan pengharapan...ampuni kami ya ILAHI...para kaum wanita...

di copy dr note http://www.facebook.com/home.php?ref=home#/note.php?note_id=301600675633&id=1750378566&ref=nf

1 comments:

muthi mengatakan...

subhanallah..

Posting Komentar